Era Baru Perfilman Indonesia? Mengintip Film AI Pertama di Bioskop

 

Ilustrasi digital bertema film dan kecerdasan buatan, menggambarkan nuansa futuristik dari film AI pertama di bioskop Indonesia

Apa jadinya kalau film dibuat oleh AI dan diputar di bioskop?

Beberapa waktu lalu, saya melihat sebuah postingan menarik di instagram yang membahas tentang peluncuran film AI pertama yang tayang di bioskop Indonesia. Judulnya M Hotel, dengan durasi hanya 7 menit dan tiket seharga Rp5.000. Awalnya saya pikir ini semacam iklan kreatif, tapi ternyata benar-benar nyata. 

Apa itu Film AI?

Film AI mengacu pada film yang sebagian besar—atau bahkan seluruhnya dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan. Mulai dari penulisan naskah, desain karakter, visual, hingga suara, semuanya bisa dihasilkan oleh algoritma tertentu. Dalam konteks M Hotel, belum dijelaskan secara rinci software apa yang digunakan, tapi gaya visual dan karakteristik tokohnya menunjukkan ciri khas AI generated image/video seperti dari Midjourney atau Runway ML.

M Hotel: Film Singkat, Ide Besar?

Dengan durasi 7 menit, M Hotel jelas bukan film blockbuster. Tapi justru karena pendek dan “tidak biasa”, banyak orang penasaran. Di satu sisi, ini bisa jadi eksperimen awal untuk melihat sejauh mana publik tertarik dengan karya buatan AI. Tapi di sisi lain, durasi yang terlalu singkat membuat sebagian penonton merasa pengalaman menontonnya belum cukup “nendang"—meski hanya seharga 5 ribu rupiah.

Reaksi Netizen: "Worth It Gak Sih 5 Ribu Buat 7 Menit?"

Komentar-komentar di media sosial pun beragam. Ada yang penasaran, ada juga yang skeptis. Banyak yang bilang lebih memilih nunggu versi gratisnya online, tapi ada juga yang mengapresiasi keberanian mencoba hal baru di dunia perfilman lokal.

AI dan Masa Depan Perfilman Indonesia

Kalau ini adalah langkah awal, bayangkan 2-3 tahun lagi—ketika teknologi AI makin canggih dan terintegrasi dengan kreativitas manusia. Film pendek seperti ini bisa menjadi semacam demo konsep atau teaser bagi film panjang buatan AI yang lebih kompleks nantinya.

Bukan tidak mungkin ke depannya kita akan melihat AI bekerja sama dengan sutradara manusia, atau bahkan membuat film berdasarkan input dari penonton.

Gimmick atau Awal Perubahan?

M Hotel mungkin belum sempurna, tapi kehadirannya bisa dibilang cukup berani. Terlepas dari durasinya yang super singkat, film ini membuka diskusi besar soal peran AI dalam industri kreatif. Gimmick? Mungkin. Tapi juga bisa jadi pemicu awal inovasi lebih besar.

Kalau kamu sendiri, bakal nonton film AI di bioskop nggak? Atau lebih milih nunggu upload-nya di YouTube?

Comments